Kini kusadar kenapa dia sulit sekali diajak untuk menikah. Mungkin itu karena factor internal yang dia alami dalam keluarganya. Berkali-kali aku mengajaknya untuk menjalani kehidupan yang halal namun dia tidak mau. Aku pengen banget mempunyai seorang istri seperti dia. Mungkin dengan tulisan ini aku bisa menjelaskan padanya tentang perasaanku selama ini kepada dia. Aku sayang dengannya tulus dengan sepenuh hati. Aku gak pernah menilai latar belakang keluarganya, aku hanya mencoba untuk selalu mendekati keluargannya agar bisa percaya dengan ku. Meskipun itu sulit tapi hati ini ingin meyakinkan keluargannya, bukan hanya dia yang ingin aku yakinkan, namun keluargannya juga.
Okelah…. aku modal uang gak ada, namun aku yakin bahwa Allah tidak mungkin menelantarkan hambanya. Lebih baik hidup dengan pasangan yang kita sayang dengan kondisi yang pas-pasan, dari pada harus hidup mewah dengan orang yang tidak kita sayang. Jika sudah begitu apa artinya uang, uang gak mungkin selamanya menjadi yang pertama. Terkadang juga kita dikalahkan dengan uang, kita hanya berfikir tantang bagaimana hidup setelah menikah, namun belum tahu apa yang akan kita jalani setelah menikah.
Kericuhan yang sering ia saksikan di dalam keseharian, mungkin salah satu factor kenapa ia sulit untuk diajak menikah. Alasan yang selama ini aku trima adalah bahwa dia ingin membahagiakan keluarganya dulu. Entah dengan bagaimana ia akan mambahagiakan keluarganya. Namun aku berusaha agar aku yang mengalah, karena keluarga yang lebih utama.
Bukan hanya itu, akupun sering melihat temen-temenku heran ketika aku bercerita bahwa aku pernah mengajak cewek menikah. Memang tak wajar, mengingat aku saat itu baru 3 bulan lulus SMA. Rasa sayang yang besar telah muncul untuknya. Hanya tinggal menunggu waktu, apakah dia jodohku atau memang dia jodoh orang lain. Namun aku slalu berharap dia menjadi jodohku dan dalam do’aku,aku memohon kepada Allah agar dia menjadi yang terakhir untuk ku.
0 komentar:
Posting Komentar